Friday, May 20, 2022

Duhai Kasih “Che Guevara”

 


Duhai kasih

aku sebenarnya berharap ada kau disisiku

bercumbu dalam orasi-orasi tentang pembebasan

berkasih-kasih dalam debat panjang revolusi

berpeluk mesra dalam kejaran tirani


Duhai kasih

aku sebenarnya berharap kau ada disisiku

berjalan bergandengan dengan kaum tertindas

bernyanyi mesra dalam tarian penantian

atau hanya sekedar diam dan saling memandang

sambil berpikir berdua adakah ruang untuk kita

berucap mesra dalam tangisan kehilangan


Duhai kasih

sekali lagi aku berharap

bukankah kamu tau

revolusi butuh pejuang

siapkan dirimu...

agar kutanamkan benih revolusi dirahimmu


Saturday, April 13, 2019

Sore tak berarti
Oleh: Melkias Mote

Ketika aku mendengar kabar tentangmu
kabar bahwa kamu sudah tidak ada lagi berada di dunia pertamamu
Aku merasa tak berdaya hingga membuatku merasa stress
Aku masih ingat tentang kelakuan kita
Ada kelakuan yang menimbulkan sesuatu hal yang negatif
Ada juga kelakuan yang menimbulkan sesuatu yang positif
Kamu juga perna berjanji
Tapi janji itu telah hilang bersama tubuhmu yang kini tak lagi berada disampingku
Aku sangat stress, sungguh aku sangat stress bila aku kesendirian
Aku sangat butuh seorang teman yang persis seperti kamu
Hatiku terasa tertikam oleh pisau yang begitu tajam hingga membuatku hampir mati
Aku ingin mengikutimu seperti beberapa semut yang saling mengikuti
Apakah benar, bahwa kamu telah tiada di sampingku lagi?
Aku sangat tidak percaya, sungguh aku tak berdaya untuk hidup lagi.
Jika ini takdir Tuhan, maka sampaikanlah kepada Tuhan bahwa aku juga ingin bersamamu
Dihatiku kamu bagaikan malaikat yang tak bersayap
yang selalu mewarnai hariku seperti warna pelangi yang timbul sehabis hujan.



Semarang 11 April 2019

Tuesday, April 2, 2019

NOGEY

Karya,
Melkias Mote


Nogey..
Apa kabar, maaf aku tak bisa menemani kamu
jarak antara aku dan kamu jauh
dani dipisahkan oleh perairan yang bermil-mil
jujur hatiku hancur ketika mendengar kabarmu
ketika aku melihat fotomu sungguh
berlinang air mata yang keluar
dari mata ku seakan kepala ku memikul ribuan  kilo gram emas.
Sungguh
Sakit yang engkau derita lebih sakit
dari pada 1000 sakit yang aku alami.

Nogey…
Apakah kamu masih ingat
Kenangan yang dulu kita lewati bersama
ada canda dan tawa
ada juga suka dan duka
aku rasa kenangan itu akan diulang kembali.

Nogey…
Sungguh jika aku bupati
kan kubawa kamu ke tempat penyembuhan orang sakit
yang fasilitas teknologinya canggih
Yang sudah disediakan.

GOD BLESS YOU


Kamis, 21 Maret 2019

IBU

Karya,
Melkias Mote

Ibu….
begitu hebat pengorbanan mu
Selama sembilan bulan Engkau membawa ku dalam rahim mu
engkau selalu jatuh
Tetapi engkau bangkit lagi

Ibu…
Jujur, selama usiaku ini
Aku selalu menipu ibu
meminta lebih dari apa yang aku butuhkan
dan selalu membuat ibu menangis
Dan jika kelak aku menjadi seorang ayah dari anak aku
biarkanlah aku menerima balasan yang begitu kejam dari Tuhan
Jika tidak, biarkanlah aku di perbudak dari anakku sendiri.

Ibu….
Aku minta maaf, maaf
Jika tidak kutuklah aku menjadi seorang yang gila
Ibu aku minta maaf, maaf. Dan maaf




Semarang
21 Maret 2019




Sunday, December 23, 2018

Tanahku tertimpa ribuan duka, Nduga

Karya: Melkias Mote


Terlihat dari kejauhan
ribuan ibu yang sedang menangis
mencucurkan air mata yang berjatuhan
di tanah bagaikan sungai yang terus mengalir tanpa henti.

Di tengah-tengah itu pula
terlihat ribuan lelaki yang sedang terbaring,
mata terbuka, tak terlihat detak jantung mereka, dan terlihat lipatan tangan bagaikan orang-orang yang sedang meminta doa kepada Sang pencipta.

O Tuhan
ada apa dengan para lelaki-lelaki ini?
mengapa mereka tak mau bangun dan duduk bersama kami lagi?.

Ternyata
mereka telah pergi dan meninggalkan dunia keduanya.

O Tuhan
Apakah ini waktu yang tepat untuk mereka?
Ataukah ini, kelakuan para serdadu yang imajinasinya masih dalam mimpi?.



Semarang, 24 Desember 2018


Friday, December 21, 2018









Hari natal adalah hari dimana orang kristiani merasa bahagia dan bersenang-senang, khususnya bagi orang Papua.  Tetapi mana,  kebahagiaan itu menjadi duka. Duka yang tak perna terlupakan oleh bangsa Papua terutama di Nduga dan sekitarnya.  Lagi-lagi, kehadiran para TNI membuat warga sekitar menjadi panik,  sehingga harus mengungsi ke hutan-hutan melewati pepohonan yang di tumbuhi semak-semak, menyeberangi sungai-sungai yang deras dengan menggendong anak-anak mereka,  dan membawa keperluan mereka hingga sampai di tempat yang mereka merasa aman dari gangguan TNI.



Semarang
Jumad,  21 Nobember 2018
Melkias Mote

Monday, December 3, 2018

Ketidakadilan


Ketidakadilan



Ditepi pantai dalam keheningan, ku duduk merasakan hembusan angin yang sangat lembut.

Disela-sela itu pun juga terdengar suara ombak yang memukul pantai.

Ku memandang ke langit, terlihat bulan yang terang yang sedang dihiasi oleh ribuan bintang.

Sungguh, begitu indah karya Tuhan.

 

Ketika itu pun aku mulai berfikir, bahwa sesungguhnya manusia di lahirkan untuk saling melengkapi. Seperti bulan di lengkapi oleh bintang. 

Tetapi apakah saling melengkapi sudah tertanam disetiap pemikiran manusia?

Tidak. Tidak.  Tidak.

Yang ada hanyalah kepentingan sendiri, dimana saling melengkapi sudah berlalu bersama waktu yang selalu berputar.

Sungguh, tidak adil bagiku untuk semuanya ini

 

Pemerintah mulai berlompa untuk mendapatkan sebuah kursi dimana kursi itu ialah jabatan.

Yang pada akhirnya akan menganggap sesamanya seperti orang-orang yang tidak pantas untuk hidup

 

O Tuhan,  dimanakah engkau sekarang ini

Saat rakyat minta nasi mereka mala kasih nasi basih

Saat rakyat ingin hidup, mereka mala menindas.

 

O Tuhan

Aku butuh Engkau pada saat ini

 

 

 

Karya Melkias Mote

Semarang, 01 Desember 2018